Advertisement
Source kompas.com |
Konsep Ruh Menurut Imam Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari dua unsur utama: jasmani (tubuh) dan rohani (jiwa atau ruh). Beliau mengungkapkan bahwa hakikat manusia sejati adalah ruhnya, yang merupakan substansi yang berdiri sendiri, memiliki kemampuan untuk mengetahui, bergerak sesuai kehendak, dan menjadi penyempurna bagi bagian-bagian lain dari manusia.
Unsur-Unsur Ruh Menurut Al-Ghazali:
-
Qalb:
Imam Al-Ghazali membagi qalb menjadi dua pengertian:
- Qalb Jasmani: Ini adalah jantung dalam pengertian fisik yang terletak di sebelah kiri dada.
- Qalb Rohani: Ini adalah entitas tak kasat mata yang menjadi hakikat manusia dan memungkinkan manusia membedakan antara yang alim (berilmu) dan yang arif (bijaksana). Qalb rohani ini juga yang menentukan perbuatan baik atau buruk yang akan dilakukan oleh manusia.
-
Ruh:
Dalam konteks rohani, ruh merujuk pada realitas manusia yang esensinya berasal dari alam malakut (alam malaikat) dan al-amr (perintah Allah). Ruh adalah bagian batin yang berbeda dari jasad, yang berasal dari "taman indah" yang berasal dari keharibaan al-hadrah al-quds, sedangkan jasad berasal dari tanah liat dan segumpal darah.
Tujuan Hidup Manusia Menurut Al-Ghazali:
Tujuan hidup manusia adalah mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Kebahagiaan akhirat adalah tujuan akhir yang puncaknya adalah dekat dengan Allah, yang meliputi bertemu dan melihat Allah, di mana terdapat kenikmatan yang menyeluruh yang tidak pernah diketahui oleh manusia ketika di dunia.
Upaya Mencapai Kebahagiaan Akhirat:
Al-Ghazali menekankan bahwa karena hakikat manusia adalah jiwanya, maka jiwalah yang akan mendapatkan kesenangan atau penderitaan di akhirat kelak. Oleh karena itu, manusia harus berupaya untuk membersihkan jiwa dan qalbnya dari sifat-sifat tercela dan mengarahkannya kepada kebaikan dan kebenaran untuk mencapai kebahagiaan akhirat.